Minggu, 07 Juli 2013

Penuturan Etos...Suatu Pengantar

Tak kenal maka tak sayang, itu adalah pepatah klasik yang juga bertlaku bagi kata ETOS. Dalam tulisan perdana ini, saya mencoba untuk menuturkan makna Etos secara singkat, agar para pembaca dapat memahami dengan baik arti kata Etos. Dalam kamus Webster tahun 2007, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau institusi.   Wikipedia mendefinisikan Ethos sebagai  “character" atau  petunjuk arah kepribadian yang ideal bagi suatu komunitas, bangsa atau ideologi. Wikipedia juga menyebutkan bahwa kata Ethos juga mengarah pada suatu  kekuatan alunan irama yang mampu mempengaruhi emosi , perilaku dan moral pendengarnya. Sementara itu Guru Etos Indonesia, Jansen Sinamo menyatakan Etos sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Intinya apapun definisi dari Etos semuanya mengacu pada satu hal yaitu petunjuk/doktrin/ nilai ideal yang menjadi panduan bagi suatu kelompok dalam menjalankan kehidupannya.  Etos ini hidup dalam sanubari anggota kelompok tersebut. Seolah menjadi suatu bintang terang yang mengarahkan arah perjalanan kita

Nah bagaimana dengan Bangsa Indonesia ? Apakah carut marut yang terjadi saat ini timbul  karena Bangsa kita tidak memiliki Etos ? Jawabannya tentu agak kompleks. Tetapi yang jelas bangsa ini  memiliki begitu banyak sekali kearifan lokal yang positif. Bahkan di skala nasional kita memiliki PANCASILA yang bila diamalkan oleh semua pihak akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang luar biasa.
Keterpurukan kita terjadi karena kita melupakan jatidiri kita ... Etos lokal sudah semakin  kita tinggalkan.  Agama juga hanya dijalankan sebagai suatu rutinitas.  Sepertinya kita menjadi bangsa yang religius namun seolah kehilangan spiritualismenya. Semakin banyak profesi yang telah kehilangan nilai luhurnya. Mentalitas seperti ini memang banyak terjadi di berbagai negara Asia dan Afrika, seolah olah ratusan tahun penjajahan menghapuskan nilai nilai nenek moyang yang telah berusia ribuan tahun.

Ayo Bangkit Indonesia. Kita kumpulkan kembali etos yang telah berserakan tak karuan, kita hidupkan kembali etos luhur dalam batin kita dan kita aktualisasikan etos tersebut dalam karya nyata. Majulah negeriku majulah bangsaku.